BUKU PROPHETIC PARENTING: BAB KELIMA
MEMPENGARUHI JIWA ANAK
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Berteman dengan Anak
Pertemanan memainkan peranan penting dalam memberikan pengaruh pada jiwa anak. Seseorang adalah cerminan dari temannya, karena mereka saling belajar satu sama lain. Berteman dengan anak dilakukan karena termasuk hak anak untuk berteman dengan orang dewasa untuk belajar dari mereka, agar dirinya tertata, akalnya terlatih, dan kebiasaannya menjadi baik
2. Menanamkan Kegembiraan pada Anak
Anak-anak sangat menyukai kegembiraan. Kegembiraan memberikan dampak positif pada jiwa anak, berupa kebebasan dan kehidupan bagi jiwa, juga menjadikannya siap untuk menerima perintah, anjuran, dan pengarahan. Rasulullah sendiri memiliki beberapa cara untuk memberi kebahagiaan pada anak, diantaranya adalah: menyambut kedatangan mereka, mencium dan bercanda, mengusap kepala, menggendong dan menimang, memberikan makanan, dan makan bersama mereka.
3. Mengadakan Perlombaan dan Memberikan Hadiah bagi Pemenang
Perlombaan dan kompetisi secara umum dapat menggerakkan semangat manusia, apalagi bagi anak-anak yang memiliki perasaan dan kemampuan terpendam yang tidak diketahui dan hanya dapat diketahui ketika dirinya dihadapkan dengan orang lain yang harus dikalahkan secara kompetitif. Perlombaan dan kompetisi adalah suatu metode untuk memberikan kegiatan, mengarahkan bakat dan kecenderungan anak. Selain itu, manfaat lain metode ini adalah menumbuhkan jiwa bermasyarakat dan menjauhkan anak dari kesendirian. Anak akan berlatih untuk memahami bahwa dalam kehidupan ada kalanya menang dan di waktu lain kalah. Metode ini perlu diterapkan pada saat yang tepat dan memberikan hadiah bagi pemenang.
4. Memotivasi dan Mendukung Potensi Anak
Orangtua sebaikanya memberikan motivasi kepada anak-anak mereka, dan di antara dukungan yang baik adalah mendukung anak untuk melakukan perbuatan baik, misalkan membaca dan mengumpulkan buku. Anak yang mendapat motivasi dan dukungan atas apa yang dilakukannya, cenderung akan berusaha meningkatkan kemampuan mereka dalam hal tersebut.
5. Memberikan Pujian dan Sanjungan
Pujian dan sanjungan dapat menggerakkan perasaan anak, sehingga dia dapat memperbaiki perilaku dan perbuatannya. Hati si anak akan merasa senang mendengar pujian dan akan terus melakukan perbuatan yang terpuji.
6. Bermain bersama Anak
Bermain bersama anak dapat membantunya untuk mengungkapkan segala pikiran dan perasaan yang dia pendam. Orangtua yang sering bermain bersama anak akan lebih dekat secara psikologis dengan anak mereka, sehingga si anak pun merasa nyaman untuk bersikap terbuka dan berbagi segala permasalahan yang dia hadapi. Dengan begitu, orangtua pun akan lebih mudah untuk memberi bantuan dan mengarahkan si anak menjadi pribadi yang lebih baik.
7. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak
Ada 4 metode yang dapat digunakan, yaitu: [1] menguatkan keinginan anak (membiasakannya menyimpan rahasia dan berpuasa), [2] membangun kepercayaan sosial, [3] membangun kepercayaan ilmiah, dan [4] membangun kepercayaan financial.
8. Panggilan yang Baik
Ini dilakukan untuk menarik perhatian anak dan membuatnya siap untuk menerima pembicaraan. Memanggil anak kecil dengan beragam panggilan menjadikannya merasa dianggap penting di tengah orang-orang dewasa. Shingga si anak akan lebih mudah menurut dan mengerjakan segala perintah dengan kegembiraan.
9. Mengabulkan Keinginan dan Mengarahkan Bakat Anak
Semakin muda usia anak, semakin harus dikabulkan keinginannya. Hal tersebut disebabkan karena anak merasa bahwa apa yang dia minta, itulah yang dia butuhkan. Apabila tidak dikabulkan, dia akan kesal dan marah serta melakukan hal-hal yang tidak baik atau tidak layak.
10. Melakukan Pengulangan Perintah
Pengulangan perintah perlu dilakukan agar berpengaruh pada jiwa anak, sehingga si anak menuruti dan melaksanakan perintah. Agar anak menjadi terbiasa, orangtua harus mengulang perintah lebih dari satu kali karena si anak pasti akan melakukan kesalahan. Ketika si anak melihat dan mendengar sesuatu lebih dari satu kali, dia akan belajar dan menjadi terbiasa dengan hal tersebut.
11. Bertahap dalam Menanamkan Pendidikan
Pada sub bab ini lebih ditekankan kepada pendidikan shalat. Tahap pertama, yaitu tahap menyaksikan, dimulai dari pertama kali si anak dapat berjalan dan berbicara, hingga usia tujuh tahun. Tahap kedua, yaitu tahap perintah, dari usia tujuh tahun hingga usia sepuluh tahun. Tahap ketiga, yaitu tahap hukuman, dari usia sepuluh tahun sampai seterusnya, dimana orangtua dibolehkan untuk memukul si anak jika tidak mengerjakan shalat.
12. Memberikan Janji dan Ancaman
Ancaman yang dimaksudkan di sini bukan ancaman yang menakutkan dan membuat jiwa anak merasa ngeri. Melainkan hanya sekadar mengingatkan kepada anak akan imbalan bagi suatu amalan dan hukuman apabila melakukan suatu kesalahan. Rasulullah menggunakannya dalam banyak kesempatan, salah satunya dalam masalah berbakti kepada kedua orangtua. Beliau menganjurkan untuk berbakti kepada kedua orangtua dan memberikan ancaman atas perbuatan durhaka. Hal itu dilakukan beliau agar si anak menurut, terpengaruh, dan jiwa serta perilakunya menjadi baik.
Bagi maklumat tempahan buku ini sila klik di [sini]
Bagi maklumat tempahan buku ini sila klik di [sini]
Seja o primeiro a comentar
Post a Comment